cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial
ISSN : 14126451     EISSN : 25280430     DOI : -
Core Subject : Social,
The social welfare research journal focuses on writing materials which is an article that discuss results of research related to social welfare issues, divides scientific thought and reviews of research results in the field of social welfare. Publication of researchs have impact on the prospect of development of social welfare service program, and effort of handling social welfare problem. JPKS is published every four times in a year like in March, June, September and December.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 19, No 1 (2020): Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial" : 8 Documents clear
IMPLEMENTASI NILAI IMPLEMENTATION OF SOCIAL SOLIDARITY VALUES IN THE SEWU INGKUNG TRADITION SOSIAL DALAM TRADISI SEWU INGKUNG Listyawati, Andayani
Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial Vol 19, No 1 (2020): Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial
Publisher : Babes Litbang Yankessos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31105/jpks.v19i1.1899

Abstract

abstract Local traditions are a form of local wisdom that should be maintained because they contain the value of social solidarity that can be utilized as a social order because each tradition contains social values that guide society in behaving in life in a social environment. Empirical conditions show that the implementation of tradition is able to involve and unite people from various ethnic backgrounds, social status, or economics such as the implementation of the sewu ingkung tradition in Gunungkidul, Yogyakarta. The activity was maintained amid the issue of weakening the value of social solidarity. Therefore, the research problem is how is the implementation of the value of social solidarity in the sewu ingkung tradition? The aim is to find out how the implementation of the value of social solidarity in the tradition of sewu ingkung, while the benefits of this research are practically the results can be used as material for consideration in policy making for the Ministry of Social Affairs cq the Directorate General of Social Empowerment, Individuals, Family and Institutional Society related to the preservation of local traditions that are contains the value of social solidarity. Implementation of the value of social solidarity in the tradition of sewu ingkung is descriptive research. The informants in this study were community members, formal figures, and informal leaders.  Data collection uses interview techniques (interview guides), observations and document review. Data analysis was carried out qualitatively. Conclusion, that the people in Gunungkidul Regency still carry out local traditions in the form of sewu ingkung. The tradition is carried out routinely every year in order to express gratitude towards God which is realized by giving alms. The value contained in the implementation of tradition is the implementation of the value of social solidarity, in the form of caring attitudes and behaviors, being considerate, helping one another, or mutual cooperation. a recommendation to the Ministry of Social to strengthen the program in the context of preservation, utilization and development of local traditions containing social solidarity values to foster the condition of unity among the community in order to achieve social security besides that it is also an effort for character education because it can foster the personality of the child so as to have strong character.Keywords: Implementation-social solidarity-local traditions  abstrak  Tradisi lokal merupakan salah satu bentuk kearifan lokal yang hendaknya dipertahankan karena mengandung nilai kesetiakawanan sosial yang dapat didayagunakan sebagai tatanan hidup bermasyarakat karena disetiap tradisi terkandung nilai kemasyarakatan yang menjadi pedoman masyarakat dalam berperilaku dalam kehidupan di lingkungan sosial. Kondisi empiris memperlihatkan, bahwa penyelenggaraan tradisi mampu melibatkan dan menyatukan masyarakat dari berbagai latar belakang suku, status sosial, atau ekonomi seperti pelaksanaan tradisi sewu ingkung di Gunungkidul, Yogyakarta. Kegiatan tersebut dipertahankan ditengah isu semakin melemahnya nilai kesetiakawanan sosial.Oleh karena itu, permasalahan penelitian adalah bagaimana implementasi nilai kesetiakawanan sosial dalam tradisi sewu ingkung?. Tujuannya untuk mengetahui bagaimana implementasi nilai kesetiakawanan sosial dalam tradisi sewu ingkung, adapun manfaat penelitian ini secara praktis hasilnya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan bagi Kementerian Sosial c.q Direktorat Jendral Pemberdayaan Sosial, Perorangan, Keluarga dan Kelembagaan Masyarakat berkait dengan pelestarian tradisi lokal yang  yang mengandung nilai kesetiakawanan sosial.Implementasi nilai kesetiakawanan sosial dalam tradisi sewu ingkung merupakan penelitian deskriptif. Informan dalam penelitian ini adalah warga masyarakat, tokoh formal dan tokoh informal. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara (panduan wawancara) , pengamatan dan telaah dokumen. Analisis data dilakukan secara kualitatif. Kesimpulan, bahwa masyarakat di Kabupaten Gunungkidul masih melaksanakan tradisi lokal berupa sewu ingkung. Tradisi tersebut dilaksanakan secara rutin setiap tahunnya bertujuan untuk mengungkapkan rasa syukur terhadap Tuhan yang direalisasikan dengan cara memberi sedekah. Nilai yang terkandung dalam pelaksanaan tradisi adalah implementasi nilai kesetiakawanan sosial, berupa menumbuhkan sikap dan perilaku peduli, tenggang rasa, saling menolong, atau gotong royong. Rekomendasi kepada Kementerian Sosial agar melakukan penguatan program dalam rangka pelestarian, pemanfaatan dan pengembangan tradisi lokal yang mengandung nilai kesetiakawanan sosial,  sebagai upaya menumbuhkan kondisi persatuan di kalangan masyarakat agar tercapai ketahanan sosial disamping itu juga sebagai upaya untuk pendidikan karakter karena dapat menumbuhkembangkan kepribadian anak supaya mempunyai karakter tangguh.Kata Kunci: Implementasi:Kesetiakawanan Sosial:Tradisi Lokal
A CROSSROADS IN MANAGING SOCIAL INTERVENTION AT TWO LEVEL OF PRACTICE: LESSON LEARNED FROM COMMUNITY ENGAGEMENT IMPLEMENTATION Annisah, Annisah; Agus, Anna Amalyah; Ramzy, Fardhan Zaka; Machdum, Sari Viciawati
Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial Vol 19, No 1 (2020): Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial
Publisher : Babes Litbang Yankessos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6710.915 KB) | DOI: 10.31105/jpks.v19i1.1811

Abstract

The complexity of health problems in society cannot be viewed partially. The process of social intervention needs to get studied from a variety of perspectives and synergize with various parties. The development of comprehensive and integrated social interventions with the stakeholders has various challenges, especially in the social interventions that involve nutritional needs problems for low-income families. Through action research conducted in Sawangan Baru Village from 2017 until 2018, these challenges are real but can be solved easily. The 26 participants consisting of doctors, midwives, nutritionists, village officials, NGOs, community health worker (kader), beneficiaries, and academics, were very supportive and made the barriers in the social intervention are well managed. The research results showed that in an implementation of social interventions in the community level, social workers need to be flexible in applying the three levels of intervention and using various relevant theories as reference. The focus of research is on practice within the scope of the group (mezzo) level but used a variety of practices and theories in its implementation, that are often applied in the individual (micro) level. Moreover, this research also connected individual needs with resources on the broader community and environment (macro). The author argues that behavioral changing in the individual level is one of the keys to success in attempts to overcome complex health problems.
KUALITAS HIDUP BURUH DALAM PUSARAN FASHION: STRATEGI FASHION REVOLUTION INDONESIA Sawiji, Hening Wikan
Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial Vol 19, No 1 (2020): Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial
Publisher : Babes Litbang Yankessos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31105/jpks.v19i1.1831

Abstract

Kajian ini menyoroti strategi Fashion Revolution Indonesia sebagai gerakan sosial baru dalam membangun kesadaran masyarakat terhadap isu kualitas hidup buruh di industri pakaian. Perkembangan industri fashion memunculkan tren fast fashion yang memungkinkan produksi massal pakaian dalam waktu singkat dengan harga terjangkau. Akan tetapi, rendahnya harga jual pakaian produk fast fashion berasal dari ditekannya pembiayaan fasilitas penunjang kesejahteraan buruh yang diberikan oleh perusahaan garmen. Kajian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus. Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan beberapa sumber bukti antara lain dokumentasi, rekaman arsip, wawancara serta pemanfaatan perangkat fisik. Temuan pada kajian ini menunjukkan bahwa Fashion Revolution Indonesia menggunakan Strategi Kerjasama yang merupakan bagian dari konsep Keterlibatan Kritis. Strategi Kerjasama dipilih karena memungkinkan gerakan membangun relasi dengan berbagai pihak dalam kaitannya dengan isu kualitas hidup buruh industri pakaian. Bentuk strategi tersebut juga memungkinkan gerakan Fashion Revolution Indonesia untuk bekerjasama dengan agen negara yang kemudian mengantarkannya pada akses terhadap sumber daya baru. Rekomendasi yang dapat peneliti berikan merupakan adanya kerangka kerja yang jelas dan kontekstualisasi agenda gerakan di Indonesia bagi gerakan serta untuk dapat mengatur pengelolaan kualitas hidup buruh industri pakaian melalui kebijakan bagi pemerintah.
IMPLEMENTASI PROTOKOL OPSIONAL PERDAGANGAN, PROSTITUSI DAN PORNOGRAFI ANAK DI INDONESIA sofian, ahmad; ramadani, deden
Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial Vol 19, No 1 (2020): Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial
Publisher : Babes Litbang Yankessos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31105/jpks.v19i1.2033

Abstract

Penelitian ini mengungkapkan tentang implementasi Protokol Tambahan tentang Penjualan, Prostitusi  dan Pornografi Anak yang sudah diratifikasi oleh Pemerintah Indonesia melalui Undang-Undang No. 10 Tahun 2012. Protokol Tambahan ini menjadi penting karena merupakan instrument internasional dalam memberantas bentuk-bentuk eksploitasi seksual anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendalami sejauh mana implementasi protokol tambahan dan apa yang sudah dicapai dan kendala-kendala yang dihadapi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan studi dokumen, wawancara mendalam dan focus group discussion. Penelitian menemukan bahwa pemerintah Indonesia masih belum sungguh-sungguh melaksanakan protokol tambahan ini karena dianggap masih belum prioritas.  Masalah penjualan anak, prositusi anak dan pornografi anak masih marak, sehingga anak yang menjadi korban terus bertambah. Penelitian ini merekomendasikan agar protokol tambahan ini dilaksanakan dengan sungguh-sungguh melalui berbagai instrumen hukum, baik di tingkat pusat maupun di daerah. Perlu juga dikembangkan sistem perlindungan untuk anak yang menjadi korban sehingga hak-hak mereka terpenuhi.
IMPLIKASI BIAYA OPERASIONAL PERTANIAN TERHADAP KESEJAHTERAAN PETANI (STUDI KASUS DI DESA NOELBAKI, KECAMATAN KUPANG TENGAH, KABUPATEN KUPANG) Jehamat, Lasarus
Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial Vol 19, No 1 (2020): Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial
Publisher : Babes Litbang Yankessos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31105/jpks.v19i1.1870

Abstract

Penelitian ini berjudul Implikasi Biaya Operasional Pertanian Terhadap Kesejahteraan Petani. Biaya operasional pertanian merupakan hal penting dalam kehidupan petani. Hal itu disebabkan karena biaya operasional merupakan syarat dasar kesuksesan petani. Dalam konteks ini, biaya operasional pertanian adalah bentuk pembayaran atas jasa penyewaan alat produksi pertanian serta pengeluaran biaya operasional pertanian lainnya yang berimplikasi pada kesejahteraan petani. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya operasional pertanian berimplikasi pada kesejahteraan petani sawah. Hal tersebut disebabkan karena pengeluaran biaya operasional lebih tinggi daripada hasil produksi yang didapatkan petani. Biaya operasional yang harus dikeluarkan petani dari awal proses pengolahan lahan sampai hasil produksi terdiri dari biaya penyewaan alat produksi pertanian, biaya perawatan tanaman padi seperti pembelian pupuk dan obat hama, biaya jasa penanaman dan jasa pemanenan. Di sana, petani harus berhutang untuk dapat memenuhi kebutuhan biaya operasional pertanian tersebut. Biaya-biaya tersebut berimplikasi pada rendahnya kesejahteraan petani di Desa Noelbaki Kabupaten Kupang. Kepada pemerintah Kabupaten Kupang,pemberian bantuan alat produksi perlu dilakukan untuk membantu petani. Untuk mengatasi kekurangan modal, petani diharapkan bekerja sama dengan lembaga keuangan seperti bank dan koperasi. Selain itu, sosialisasi dari instansi terkait mengenai inovasi pertanian penting dilakukan agar petani memiliki alternatif cara dalam mengelolah pertanian.
PEMUDA PENYANDANG DISABILITAS: THE ONES LEFT BEHIND? Dewi, Freshy Windy Rosmala
Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial Vol 19, No 1 (2020): Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial
Publisher : Babes Litbang Yankessos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31105/jpks.v19i1.1889

Abstract

Sejalan dengan prinsip TPB: No one left behind, perhatian lebih harus diberikan kepada kelompok rentan dan termarjinalkan, salah satunya pemuda penyandang disabilitas. Pembangunan pemuda adalah investasi yang amat berharga bagi bangsa. Capaian pembangunan pemuda di Indonesia diukur dengan Indeks Pembangunan Pemuda (IPP). IPP Indonesia sudah dihitung sejak tahun 2015. Sayangnya, indeks tersebut belum fokus pada pemuda penyandang disabilitas. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah melihat capaian pembangunan pemuda penyandang disabilitas dibandingkan dengan bukan penyandang disabilitas. IPP terdiri dari 15 indikator dalam 5 dimensi, yaitu Pendidikan, Kesehatan dan Kesejahteraan, Lapangan dan Kesempatan Kerja, Partisipasi dan Kepemimpinan, serta Gender dan Diskriminasi. Setiap indikator distandarisasi menggunakan metode skor dan setiap dimensi diberi bobot yang sama. Hasilnya, indeks kelima dimensi kelompok penyandang disabilitas berada di bawah bukan penyandang disabilitas yang membuat IPP penyandang disabilitas (30,50) cukup jauh tertinggal dibandingkan bukan penyandang disabilitas (52,00). Dimensi dengan nilai indeks terendah yang juga memiliki gap terjauh dengan indeks dimensi bukan penyandang disabilitas adalah Lapangan dan Kesempatan Kerja. Gap antara IPP penyandang disabilitas dengan bukan penyandang disabilitas pun bervariasi antar provinsi. Penelitian ini masih menggunakan angka nasional untuk dua indikator pada dimensi Kesehatan dan Kesejahteraan. Kedepannya, sangat disarankan untuk menghitung indikator tersebut menurut status disabilitas.
POVERTY IN THE RICH NATURAL RESOURCES AREA Novianto, Efri
Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial Vol 19, No 1 (2020): Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial
Publisher : Babes Litbang Yankessos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31105/jpks.v19i1.1963

Abstract

Samboja Sub District is an area that has a wealth of natural resources in the form of oil and gas. With abundant natural resources, Samboja residents can be more prosperous and free from poverty, but the reality is just the opposite. The purpose of this study was to determine the causes of poverty and its coping strategies. The approach used was descriptive qualitative with in-depth interview data collection techniques and literature study. While the analysis tool used is interactive data analysis. Based on the results of the study it was found that in general the majority of causes of poverty in Samboja District were related to social, cultural and structural factors. Socially, poverty is caused by the socio-economic conditions of poor families due to not having a job (unemployment), so they do not have a definite income to support household life. Culturally, poverty in Samboja Subdistrict was caused by cultural factors of the local community related to sanitation, especially the poor in the coastal areas (coast). While structurally, poverty in Samboja Subdistrict was caused by discrimination against poverty alleviation policies for certain poor families and minimal budget allocation. The poverty reduction strategy that should be carried out by the government of Kutai Kartanegara Regency in the short term is to directly intervene poor households by tackling several poverty indicators, while in the long run it is directed at activities empowering in accordance with the potential families of poor.
FAKTOR DEMOGRAFI YANG MEMPENGARUHI PEKERJA ANAK DI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2018 Sohidin, Sohidin
Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial Vol 19, No 1 (2020): Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial
Publisher : Babes Litbang Yankessos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.853 KB) | DOI: 10.31105/jpks.v19i1.1888

Abstract

Mempekerjakan anak merupakan fenomena yang selalu terjadi setiap tahun di Indonesia, tidak terkecuali di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran umum dan faktor apa saja  yang memengaruhi timbulnya pekerja anak. Informasi tersebut sangat penting untuk dianalisis karena menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah daerah dalam mengatasi permasalahan pekerja anak. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersumber dari BPS, yaitu Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) tahun 2018 dengan unit analisis anak usia 10-17 tahun. Untuk melihat gambaran umum pekerja anak, digunakan analisis deskriptif berupa tabulasi silang sederhana. Selain itu, untuk melihat faktor apa saja yang memiliki pengaruh terhadap pekerja anak, digunakan analisis regresi logistik. Variabel prediktor yang digunakan adalah klasifikasi daerah, jumlah anggota rumah tangga (ART), jenis kelamin, pendidikan, dan umur. Hasil regresi logistik menunjukkan bahwa semua variabel prediktor memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pekerja anak di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Odds ratio dari klasifikasi daerah sebesar 2,201. Odds ratio dari jumlah anggota rumah tangga adalah sebesar 1,924. Odds ratio jenis kelamin sebesar 0,432. Odds ratio pendidikan sebesar 0,348. Terakhir, odds ratio dari umur sebesar 1,761. Dengan kata lain, anak yang tinggal di perdesaan, memiliki jumlah anggota rumah tangga lima orang ke atas, berjenis kelamin laki-laki, berpendidikan SD ke bawah, dan semakin meningkatnya umur, memiliki kecenderungan lebih besar untuk menjadi pekerja anak. Kecenderungan untuk menjadi pekerja anak merupakan kondisi yang sangat berbahaya. Mereka tidak mampu menerima pendidikan yang maksimal, kehidupan sebagaiamana anak tidak diperoleh, serta kondisi fisik belum siap untuk bekerja menjadi kerugian jangka panjang yang diterima oleh pekerja anak. Salah satu rekomendasi penting dari hasil penelitian ini adalah pemerintah daerah, instansi terkait, dan sekolah mampu memberikan rujukan beasiswa kepada semua siswa khususnya yang berasal dari keluarga dengan ekonomi rendah. Hal ini bertujuan agar siswa tidak putus sekolah dan bekerja sejak dini. Penelitian ini masih banyak kekurangan dan kelemahan karena masih preleminary report sehingga perlu penelitian lanjutan.  Hal penting yang perlu disampaikan berupa gambaran utuh terkait potret pekerja anak di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang mayoritas bekerja di sektor pertanian dan pertambangan.

Page 1 of 1 | Total Record : 8


Filter by Year

2020 2020


Filter By Issues
All Issue Vol. 20 No. 3 (2021): Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial Vol. 20 No. 2 (2021): Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial Vol 20, No 1 (2021): Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial Vol 19, No 3 (2020): Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial Vol 19, No 2 (2020): Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial Vol 19, No 1 (2020): Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial Vol 18, No 3 (2019): Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial Vol. 18 No. 3 (2019): Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial Vol 18, No 2 (2019): Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial Vol 18, No 1 (2019): Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial Vol 18, No 1 (2019): Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial Vol. 18 No. 1 (2019): Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial Vol. 17 No. 4 (2018): Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial Vol. 17 No. 3 (2018): Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial Vol. 17 No. 2 (2018): Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial Vol 17, No 2 (2018): Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial Vol. 17 No. 1 (2018): Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial Vol. 16 No. 4 (2017): Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial Vol. 16 No. 3 (2017): Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial Vol. 16 No. 2 (2017): Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial Vol. 16 No. 1 (2017): Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial Vol. 15 No. 4 (2016): Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial Vol. 15 No. 3 (2016): Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial Vol. 15 No. 2 (2016): Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial Vol. 15 No. 1 (2016): Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial Vol. 14 No. 4 (2015): Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial Vol. 14 No. 3 (2015): Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial Vol. 14 No. 2 (2015): Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial Vol. 14 No. 1 (2015): Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial Vol. 13 No. 4 (2014): Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial Vol. 13 No. 3 (2014): Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial Vol. 13 No. 2 (2014): Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial Vol. 13 No. 1 (2014): Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial Vol. 12 No. 4 (2013): Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial Vol. 12 No. 3 (2013): Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial Vol. 12 No. 2 (2013): Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial Vol. 12 No. 1 (2013): Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial More Issue